Terima Kasih Kepada Komentator Negatif

Seperti postingan blog saya berjudul Mengomentari Orang yang Sedang Menolong, bahwa kita harus lihai memisahkan antara kritik dan komentar. Bahwa walaupun sebuah kritik itu terdengar sangat pedas, namun kritik adalah sesuatu yang membangun dan disampaikan dengan maksud ingin membuat sesuatu menjadi lebih baik. Bahwa sebuah komentar adalah sebuah kalimat yang berhenti pada pujian atau makian saja, tidak memberi solusi atau saran yang membangun. Jika berisi pujian atau makian, maka tidak perlu terlalu diresahkan. Memang sebaiknya semua kritik dan komentar harus kita baca dengan lapang dada. Namun kita perlu terlatih membedakan kedua hal itu. Mana yang perlu kita perhatikan, pikirkan lebih dalam, lalu tanggapi, dan mana yang hanya perlu kita baca lalu kita lewatkan saja. Saya sendiri sudah terbiasa menghadapi kedua hal itu, apalagi menerima komentar negatif dengan makian. Setiap saya menulis dan mengungkapkan pendapat untuk membela masyarakat minoritas, lalu masyarakat yang tidak setuju akan berbondong-bondong memaki atau paling tidak membuat mentions di Twitter saya penuh dengan mereka yang menanyakan keimanan saya. Baru-baru ini ada beberapa komentar di blog saya yang mendoakan saya masuk neraka, ada yang menghina saya sebagai bebek Jaringan Islam Liberal, dsb. Komentar demikian tidak akan saya hapus, agar masyarakat bisa menilai. Namun baru-baru ini pula saya telah menghapus 2 komentar di blog saya yang bermaksud menghina gay. Menurut saya, 2 komentar itu sangat keterlaluan karena dibuat seakan-akan para gay itu murahan mencari pasangan bersetubuh lewat komentar di blog saya. Saya marah sekali membacanya, sehingga menghapusnya untuk menjaga perasaan para gay. Namun sekali lagi, itu hanya komentar. Tak perlu dipikirkan terlalu dalam. Masukan saja dalam tong sampah dan selesai. Mereka memaki, lalu kenapa? Tak ada sedikitpun yang berubah dalam hidup saya setelah mereka memaki saya.

Nah apakah teman-teman juga ada yang pernah mengalaminya? Well thats great! Jika kita menerima sebuah komentar negatif, itu justru sebuah tanda kemenangan kita. Bahwa mereka yang tidak setuju dengan kita tidak punya lagi cara yang baik untuk mematahkan pendapat kita. Saking bingungnya mengalahkan pendapat kita, mereka sudah kalang kabut mencari cara mengalahkan kita, lalu berujung pada menghina, ingin menjatuhkan mental kita. Jadi akan lebih menang lagi jika kita menanggapi cacian dengan ignorance. Silahkan habiskan waktu dengan komentar negatifmu, saya tidak akan terpengaruh.

Sebenarnya antara sial dan beruntung. Sial karena saya sering kena cacian orang yang tidak setuju dengan pendapat saya, yang kadang membuat saya sedih dan marah. Namun saya beruntung, karena sejak muda saya sudah terbiasa menghadapi itu semua. Saya menjadi tidak mudah marah atau terpengaruh dengan niat mereka menjatuhkan mental saya. Seperti kata Kelly Clarkson, what doesn't kill you makes you stronger. Sehingga terima kasih para komentator negatif. Kalian guru mental terbaik dalam hidup saya.