Mengenang Munir

Tanggal 8 Desember 2010 nanti seharusnya Almarhum Munir Said Thalib berulang tahun ke-45. Sangat menyedihkan, pejuang Hak Asasi Manusia bangsa Indonesia itu telah dibunuh tahun 2004 dan kasusnya tak pernah terungkap sampai detik ini. Saya khawatir bangsa Indonesia melupakan jasa Munir kita dan acuh dengan fakta betapa buruknya hukum di Indonesia. Maka saya ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk mengenang Munir di hari kelahirannya dengan beberapa aksi, termasuk aksi berikut ini.

Akan dilelang 45 kaos putih limited edition dengan kualitas terbaik seperti pada gambar di bawah ini (klik gambar untuk lebih jelas):

Dilelang 45 kaos berwajah Munir dengan harga awal Rp. 100.000,-  pada Hari Rabu, tanggal 8 Desember 2010, di Es Teler 77, Jalan Adityawarman No. 61, Blok-M, Jakarta Selatan. Lebih seru lagi jika para pembeli memfoto dirinya memakai kaos itu lalu di-upload di masing-masing akun Twitter-nya.

Tapi tidak sampai disitu saja, dari laba kegiatan di atas, saya berencana membuat kaos bergambar wajah Munir dan bertuliskan "Menolak Lupa" di bagian punggung seperti pada gambar di bawah ini (klik gambar untuk lebih jelas):

Kaos-kaos ini akan saya bagikan gratis kepada para pekerja yang bekerja di tengah masyarakat dan punggungnya keliatan, seperti tukang becak, tukang bangunan, tukang roti, dll. Tujuan sablon dibuat di punggung agar masyarakat yang melihat para pekerja tersebut dapat dengan mudah membaca dan teringat dengan Munir. Semakin banyak hasil laba lelang, maka semakin banyak kaos yang akan diproduksi lalu dibagikan kepada para pekerja tersebut, dan semakin banyak pula kemungkinan masyarakat Indonesia membaca dan teringat dengan Munir.

Saya tidak mengambil laba sedikitpun dari aksi ini. Tujuan utama saya hanya ingin bersama-sama dengan masyarakat Indonesia, mengenang Munir di hari kelahirannya. Hidup dan perjuangan Munir tidak sepantasnya dilupakan begitu saja oleh bangsa ini.

PS: Kaos lelang adalah design dari Nady Azhry dan kaos gratis adalah design dari Anti Tank Project. Keuangan produksi kedua kaos dan ongkos kirim akan saya publish disini. Teman dan saudara yang turut serta dalam mempersiapkan dan melaksanakan aksi ini adalah Angga Sasongko, Adib Hidayat, Glenn Fredly, Pandji Pragiwaksono, Efek Rumah Kaca, Hanny Kusumawati, Chandra Danu Kumara, Maina Sumapradja, Brama Danuwinata Ramadhan, Rahan, Herman Saksono, teman-teman Twitter, dan terutama ibu saya Noor Rahmani sebagai pencetus ide.

Munir Said Thali