Pelajaran dari Pengalaman Pelecehan Seksual

17 Maret 2010 sekitar pukul 01.00 WIB dini hari, saya dan pacar saya pulang dari keliling Jogja naik sepeda melewati Jalan Gejayan (pas depan Bank BNI Barat jalan). Saat itu saya iseng mendahului pacar saya sehingga kami berjarak 3 meter, saya di depan, pacar saya di belakang. Lalu tiba-tiba ada yang meremas payudara saya dari kanan. Saya hampir jatuh dari sepeda dan rem tangan kanan saya rusak. Saat itu serba cepat dan saya linglung. Saya masih mengira itu pacar saya, tapi tak mungkin sekurang ajar itu. Setelah 3 detik saya baru sadar bahwa yang meremas payudara saya adalah orang asing setelah melihat dia  laki-laki berkendaraan motor matic hitam, jaket hitam dan helm hitam lalu ngebut pergi. Ini pelecehan seksual. Saat itu saya hanya bisa berteriak memaki laki-laki itu namun dia sudah ngebut dengan motornya jauh sekali. Saya dan pacarpun tidak bisa berbuat apa-apa. Bahkan kami tak sempat membaca nomor polisinya.
Pulang sampai di rumah, saya ceritakan ke orang tua dan kakak lalu ke Twitter. Tak disangka selain respon keprihatinan, respon senasib juga banyak sekali. Banyak followers perempuan maupun laki-laki pernah dilecehkan seksual namun mereka malu dan takut bercerita kepada siapapun. Mereka mengaku berkat membaca cerita saya, mereka akhirnya menjadi berani bercerita pengalaman pelecehan seksualnya di Twitter. Malam itu saya dibanjiri banyak sekali cerita pelecehan seksual yang mereka alami. Semua saya simpan ceritanya agar tidak dilupakan begitu saja karena timeline yang terus berjalan.
Pada akhirnya saya bersyukur atas kejadian buruk yang menimpa saya malam itu. Bersyukur karena berkat kejadian itu, banyak korban pelecehan yang selama ini menyimpan sendiri beban moral akhirnya bisa bernapas lebih lega karena membaca cerita saya lalu akhirnya berani saling share cerita senasib. Cerita senasib tentu menghilangkan rasa malu dan membuat lebih kuat.
Maka jika ada yang pernah mengalami pelecehan seksual lalu membaca cerita ini, ayo ceritakan saja pengalaman burukmu, minimal kepada orang yang paling kau percaya. Selain bercerita membuat perasaanmu menjadi lebih lega dan menyebabkan orang yang senasib menjadi tidak malu untuk share cerita senasib, bercerita juga menyebarkan pesan kepada orang lain unuk tetap waspada dan menjaga keselamatan. Hanya sekali bercerita kita bisa menyelamatkan mental dan keselamatan orang lain. Hebat kan? So, ayo bercerita, jangan takut dan malu. You're not alone. :)