No Jilbab Please

Saya dongkol dengan quote "Berjilbab tapi tetap menarik"

Yang saya tahu, Allah memerintah kita untuk berjilbab agar tidak menarik.
Yang saya tahu, seharusnya wanita yang berjilbab itu memakai jilbab dengan warna-warna yang tidak menarik, seperti hitam, coklat, atau abu-abu.
Yang saya tahu, seharusnya wanita menggunakan jilbab yang longgar sehingga menutupi lekukan tubuhnya.
Yang saya tahu, jilbab itu tidak harus menutupi rambutnya, tapi HARUS menutupi bagian-bagian yang dianggap akan membuat terangsang.
Yang saya tahu, apapun yang dikenakan wanita untuk menutupi auratnya, apabila gerak-geriknya menarik perhatian, tetap saja wanita sia-sia menutupi auratnya.

Fakta yang terjadi adalah:
1. Wanita (khususnya di Indonesia), justru menghiasi jilbabnya dengan berbagai pernik-pernik mengerikan seperti berlian, manik-manik, atau bordiran yang heboh.
2. Jilbab yang seharusnya berwarna gelap dan tidak menarik, justru kadang diganti dengan warna-warna yang mencolok seperti merah, kuning, oranye, dan pink.
3. Semua orang juga pasti pernah jengkel karena banyak wanita berjilbab justru memakai pakaian yang ketat.
4. Sudah susah-susah menutupi rambut indahnya yang minim membuat terangsang malah kadang bagian-bagian tertentu terlihat, seperti leher, kaki, dan lengan tangan yang justru lebih membuat terangsang.
5. Sudah memakai jilbab yang baik dan benar, namun gerak-geriknya keterlaluan centil. Lari sana, lari sini, dipoto bergaya mecucu, teriak sana teriak sini, jalan megol-megol, dan kadang malah memperlihatkan kemesraan yang berlebihan dengan pasangannya di depan umum.

Buat apa menutupi rambut indahmu apabila semua itu sia-sia? Saya pikir, lebih baik saya memakai kaos oblong, celana pendek, sendal jepit, dan bergerak-gerik anggun; daripada memakai jilbab ketat berwarna merah, dengan manik-manik berlian di kepala, dan bergerak centil dimana-mana. Kalo belum siap untuk tidak tampil menarik, itu berarti belum siap memakai jilbab.

Thanks to my boifriend, Ari. Because of him I got this idea to write my thoughts.